Medan,LasserNews.com - Ketua komisi E DPRD Sumut, Effendi Panjaitan, SE.MSP usai hadiri pembahasan pemindahan masjid Al Hidayah dari jalan Madura ke jalan Jawa, pada tahun 2003 diaula DPRD Provsu Lt I menuturkan rapat sementara ini diskor.
Ketika disinggung kenapa bisa diskor, Effendi mengatakan pihaknya hanya menskor saja akan tetapi pembahasan tetap dilanjutkan kapan ada waktu yang belum kita tetapkan bias saja lewat lebaranm kita jadwalkan kembali,jelasnya
"Kita hanya menskor sementara waktu saja, kapan waktu yang baik akan dijadwalkan ulang."Ucap Effendi
Adapun yang diundang dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi E DPRD Provsu dengan BLH Sumut, Kemenag Sumut, Kemenag Kota Medan, BPN Kota Medan, Dinas TRTB Kota Medan, PT ACK, PT KAI, MUI Medan, Notaris Afrizal Arsad Hakim,SH dan MPI.
Salah seorang peserta RDP dari Kemenag Sumut, Drs H. Zulfan Arif kepada wartawan hariandeteksi.com menuturkan rapat hari ini dibatalkan mungkin karena banyak para undangan sekretariat dewan yang tidak hadir seperti PT KAI, BPN Kota Medan, PT ACK dan Notaris Afrizal Arshad Hakim,SH sebutnya.
Sementara ketika dikonfirmasi kepada Direktur Utama PT Arga Citra Karisma, Marlon Purba,SH melalui telephone selulernya mengatakan Pihaknya tetap memiliki niat baik dan tetap terbuka kepada siapapun secara kebetulan saat ini management lagi sibuk untuk mempersiapkan punggahan besok bagi karyawan yang menyambutnya, intinya management PT ACK sekali lagi tetap punya niat baik dan selalu taat pada hukum.
"Niat baik kami itu selalu kami kedepankan, kami selalu menghadiri setiap undangan RDP dengan DPRD Sumut hanya kali ini saja kami abstein itu pun karena mempersiapkan punggahan untuk besok bagi yang menyambutnya."ucap Marlon.
Ditambahkannya, surat pemberitahuan kami jauh hari sebelumnya sudah di beritahukan melalui surat kepada Sekretariat Dewan bahwa RDP hari ini kami tidak dapat menghadirinya.
Hal ini kami lakukan kepada karyawan PT ACK supaya bisa sukses dan berjalan lancer melaksanakan ibadah puasanya, oleh karenanya kepada semua karyawan selalu kami ingatkan agar mempersiapkan diri 5 hal memasuki Bulan Ramadhan terutama : Niat, Alat, kesehatan Fisik, kesehatan Psikis dan persiapkan kecukupan Dana.
Berita sebelumnya, Datuk Ahmad Fauzi (54), Humas Masjid Al Hidayah, dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi A dan E DPRD Sumut, dengan Aliansi Majelis Pribumi Indonesia (MPI) dan Manajemen PT. Arga Citra Karisma (ACK), menegaskan bahwa masalah pemindahan masjid Al Hidayah, yang dipindahkan dari jalan Madura ke jalan Timor, pada tahun 2003 lalu, sudah lama clear, artinya menyetujui dan tidak ada masalah.
"Mengapa sekarang dibawa-bawa dan jadi suatu persoalan," ucap Datuk dalam RDP di kantor DPRD Sumut, Senin siang (25/5/2015).
Dalam RDP yang dipimpin oleh HT. Milwan selaku Wakil Ketua Pimpinan DPRD Sumut tersebut, Datuk menyampaikan bahwa pada masa pemindahan tersebut, dirinya dan para pengurus lain di BKM, selama sebulan melakukan pendekatan dan memberi pengertian pada jama'ah dan akhirnya semua sepakat menerima opsi pemindahan masjid ke tempat yang lebih baik dan bebas banjir. Kesepakatan ini kemudian dituang dalam akta notaris.
"Perlu diketahui, di sekitar masjid, pada masa itu, hanya 12 KK yang berdomisili, tidak ada jamaah dari luar yang memakai mesjid. Kondisinya sering mengalami banjir. Saya tahu betul karena selama 1 bulan penuh tinggal disitu sebelum dipindahkan," ungkap Datuk. (Gaho)
Ketika disinggung kenapa bisa diskor, Effendi mengatakan pihaknya hanya menskor saja akan tetapi pembahasan tetap dilanjutkan kapan ada waktu yang belum kita tetapkan bias saja lewat lebaranm kita jadwalkan kembali,jelasnya
"Kita hanya menskor sementara waktu saja, kapan waktu yang baik akan dijadwalkan ulang."Ucap Effendi
Adapun yang diundang dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi E DPRD Provsu dengan BLH Sumut, Kemenag Sumut, Kemenag Kota Medan, BPN Kota Medan, Dinas TRTB Kota Medan, PT ACK, PT KAI, MUI Medan, Notaris Afrizal Arsad Hakim,SH dan MPI.
Salah seorang peserta RDP dari Kemenag Sumut, Drs H. Zulfan Arif kepada wartawan hariandeteksi.com menuturkan rapat hari ini dibatalkan mungkin karena banyak para undangan sekretariat dewan yang tidak hadir seperti PT KAI, BPN Kota Medan, PT ACK dan Notaris Afrizal Arshad Hakim,SH sebutnya.
Sementara ketika dikonfirmasi kepada Direktur Utama PT Arga Citra Karisma, Marlon Purba,SH melalui telephone selulernya mengatakan Pihaknya tetap memiliki niat baik dan tetap terbuka kepada siapapun secara kebetulan saat ini management lagi sibuk untuk mempersiapkan punggahan besok bagi karyawan yang menyambutnya, intinya management PT ACK sekali lagi tetap punya niat baik dan selalu taat pada hukum.
"Niat baik kami itu selalu kami kedepankan, kami selalu menghadiri setiap undangan RDP dengan DPRD Sumut hanya kali ini saja kami abstein itu pun karena mempersiapkan punggahan untuk besok bagi yang menyambutnya."ucap Marlon.
Ditambahkannya, surat pemberitahuan kami jauh hari sebelumnya sudah di beritahukan melalui surat kepada Sekretariat Dewan bahwa RDP hari ini kami tidak dapat menghadirinya.
Hal ini kami lakukan kepada karyawan PT ACK supaya bisa sukses dan berjalan lancer melaksanakan ibadah puasanya, oleh karenanya kepada semua karyawan selalu kami ingatkan agar mempersiapkan diri 5 hal memasuki Bulan Ramadhan terutama : Niat, Alat, kesehatan Fisik, kesehatan Psikis dan persiapkan kecukupan Dana.
Berita sebelumnya, Datuk Ahmad Fauzi (54), Humas Masjid Al Hidayah, dalam rapat dengar pendapat (RDP) antara Komisi A dan E DPRD Sumut, dengan Aliansi Majelis Pribumi Indonesia (MPI) dan Manajemen PT. Arga Citra Karisma (ACK), menegaskan bahwa masalah pemindahan masjid Al Hidayah, yang dipindahkan dari jalan Madura ke jalan Timor, pada tahun 2003 lalu, sudah lama clear, artinya menyetujui dan tidak ada masalah.
"Mengapa sekarang dibawa-bawa dan jadi suatu persoalan," ucap Datuk dalam RDP di kantor DPRD Sumut, Senin siang (25/5/2015).
Dalam RDP yang dipimpin oleh HT. Milwan selaku Wakil Ketua Pimpinan DPRD Sumut tersebut, Datuk menyampaikan bahwa pada masa pemindahan tersebut, dirinya dan para pengurus lain di BKM, selama sebulan melakukan pendekatan dan memberi pengertian pada jama'ah dan akhirnya semua sepakat menerima opsi pemindahan masjid ke tempat yang lebih baik dan bebas banjir. Kesepakatan ini kemudian dituang dalam akta notaris.
"Perlu diketahui, di sekitar masjid, pada masa itu, hanya 12 KK yang berdomisili, tidak ada jamaah dari luar yang memakai mesjid. Kondisinya sering mengalami banjir. Saya tahu betul karena selama 1 bulan penuh tinggal disitu sebelum dipindahkan," ungkap Datuk. (Gaho)
Posting Komentar