Lassernews.com - Medan,Polsek Medan Baru membentuk tim khusus guna melakukan pengejaran salah satu pelaku Joko warga kampung Aur terkait kasus Narkoba.
" Kita sudah tahu ciri - ciri orang tersebut dan sepak terjangnya selama ini. Untuk itu kita akan terus memburunya dimanapun dia bersembunyi," ungkap Kompol Roni Bonnic Sabtu siang (6/8/2016).
Masih Ronni, pihaknya sangat menyayangkan terhadap masyarakat yang telah melakukan penyerangan terhadap personil polisi dengan benda tumpul serta batu ketika hendak menangkap Joko sebelumnya." Untung personil kita berhasil menyelamatkan diri dari kejaran massa , dan satu orang yakni Brigadir AT hanya mengalami luka ringan dibagian kepala ," kata Kapolsek.
Lagi pula ungkap Ronni, bila si tersangka tidak bersalah, kenapa ketika ditangkap memberikan perlawanan sehingga mengundang massa dan melakukan penyerangan terhadap personil polisi yang bertugas. Polisi berkeyakinan bahwa tersangka adalah pihak yang memang dicari karena diduga agen narkoba.
Berita sebelumnya, empat aparat kepolisian nyaris tewas diamuk ratusan warga karena diduga memfitnah salah seorang warga kampung Aur dengan menyelundupkan paket sabu di jembatan kampung Aur Jum' at (5/8). Empat aparat kepolisian tersebut menangkap dan akan membawa Joko yang dituduh mengedarkan narkoba.
Namun ratusan warga tidak menghendaki serta tidak terima dengan tuduhan kepolisian dari kelurahan Aur berlari mengerumuni dan menghentikan tindakan aparat kepolisian. Saat itu terjadi perdebatan sengit antara warga yang menolak tuduhan pihak kepolisian , bahkan sempat berlangsung aksi dorong - dorongan dan lemparan batu dari sejumlah warga ke arah polisi.
Merasa terdesak , seorang polisi melepaskan tembakan peringatan ke atas tetapi warga tidak menghiraukan sehingga dua sepedamotor milik polisi BK 6975 C , dan D 600 turut diamuk warga.
Beruntung seorang tokoh agama datang untuk menenangkan warga dengan pihak kepolisian. Namun ditengah keributan tersebut , akhirnya Joko dengan tangan diborgol dibantu massa meyelamatkan diri dari petugas polisi yang akan menangkapnya. Tapi amuk belum mereda sehingga seorang polisi sempat dikejar - kejar warga karena dianggap bertindak anarkis.
Selanjutnya petugas Pomdam Polisi Militer Bukit Barisan yang berkantor di Jln Letjen Suprapto tak jauh dari lokasi segera mengambil tindakan dengan membawa tiga aparat kepolisian untuk menghindari amukan massa yang lebih besar.
Salah seorang warga Awi kepada wartawan mengatakan kejadian ini berawal dari tiga aparat kepolisian dari polsek Medan Baru yang menangkap seorang warga kampung Aur bernama Joko. Menurutnya petugas tersebut memfitnah bahwa ia memiliki sejumlah paket sabu, padahal bukan milik Joko , melainkan milik aparat kepolisian yang diambilnya dari kenderaan bermotor berplat BK 6975 CK dan D 600 ," Kami lihat sendiri paket sabu dan bong jatuh dari kereta polisi itu.," ujarnya.
Sedangkan menurut Irwan, awalnya Joko duduk disalah satu warung bersama warga lain. Tiba - tiba empat orang yang mengaku dari pihak kepolisian memaksa Joko dibawa ke kantor polisi dengan tuduhan sebagai pengedar narkoba. Warga yang tidak senang atas tuduhan polisi , langsung menghalangi dan terjadilah perdebatan. Peristiwa yang melibatkan ratusan bahkan ribuan warga itu membuat arus lalu lintas menjadi macat total. (Indra Hsb).
" Kita sudah tahu ciri - ciri orang tersebut dan sepak terjangnya selama ini. Untuk itu kita akan terus memburunya dimanapun dia bersembunyi," ungkap Kompol Roni Bonnic Sabtu siang (6/8/2016).
Masih Ronni, pihaknya sangat menyayangkan terhadap masyarakat yang telah melakukan penyerangan terhadap personil polisi dengan benda tumpul serta batu ketika hendak menangkap Joko sebelumnya." Untung personil kita berhasil menyelamatkan diri dari kejaran massa , dan satu orang yakni Brigadir AT hanya mengalami luka ringan dibagian kepala ," kata Kapolsek.
Lagi pula ungkap Ronni, bila si tersangka tidak bersalah, kenapa ketika ditangkap memberikan perlawanan sehingga mengundang massa dan melakukan penyerangan terhadap personil polisi yang bertugas. Polisi berkeyakinan bahwa tersangka adalah pihak yang memang dicari karena diduga agen narkoba.
Berita sebelumnya, empat aparat kepolisian nyaris tewas diamuk ratusan warga karena diduga memfitnah salah seorang warga kampung Aur dengan menyelundupkan paket sabu di jembatan kampung Aur Jum' at (5/8). Empat aparat kepolisian tersebut menangkap dan akan membawa Joko yang dituduh mengedarkan narkoba.
Namun ratusan warga tidak menghendaki serta tidak terima dengan tuduhan kepolisian dari kelurahan Aur berlari mengerumuni dan menghentikan tindakan aparat kepolisian. Saat itu terjadi perdebatan sengit antara warga yang menolak tuduhan pihak kepolisian , bahkan sempat berlangsung aksi dorong - dorongan dan lemparan batu dari sejumlah warga ke arah polisi.
Merasa terdesak , seorang polisi melepaskan tembakan peringatan ke atas tetapi warga tidak menghiraukan sehingga dua sepedamotor milik polisi BK 6975 C , dan D 600 turut diamuk warga.
Beruntung seorang tokoh agama datang untuk menenangkan warga dengan pihak kepolisian. Namun ditengah keributan tersebut , akhirnya Joko dengan tangan diborgol dibantu massa meyelamatkan diri dari petugas polisi yang akan menangkapnya. Tapi amuk belum mereda sehingga seorang polisi sempat dikejar - kejar warga karena dianggap bertindak anarkis.
Selanjutnya petugas Pomdam Polisi Militer Bukit Barisan yang berkantor di Jln Letjen Suprapto tak jauh dari lokasi segera mengambil tindakan dengan membawa tiga aparat kepolisian untuk menghindari amukan massa yang lebih besar.
Salah seorang warga Awi kepada wartawan mengatakan kejadian ini berawal dari tiga aparat kepolisian dari polsek Medan Baru yang menangkap seorang warga kampung Aur bernama Joko. Menurutnya petugas tersebut memfitnah bahwa ia memiliki sejumlah paket sabu, padahal bukan milik Joko , melainkan milik aparat kepolisian yang diambilnya dari kenderaan bermotor berplat BK 6975 CK dan D 600 ," Kami lihat sendiri paket sabu dan bong jatuh dari kereta polisi itu.," ujarnya.
Sedangkan menurut Irwan, awalnya Joko duduk disalah satu warung bersama warga lain. Tiba - tiba empat orang yang mengaku dari pihak kepolisian memaksa Joko dibawa ke kantor polisi dengan tuduhan sebagai pengedar narkoba. Warga yang tidak senang atas tuduhan polisi , langsung menghalangi dan terjadilah perdebatan. Peristiwa yang melibatkan ratusan bahkan ribuan warga itu membuat arus lalu lintas menjadi macat total. (Indra Hsb).
Sumber, hariandeteksi.com
Posting Komentar