LASSERNEWS.COM - Nias, Pagelaran malam puncak Festival dan Kreatifitas Seni Budaya Kota Gunungsitoli yang diadakan di Taman Ya’ahowu Kota Gunungsitoli, pertengahan pekan kemarin, berlangsung semarak dan meriah. Beragam atraksi tari dan budaya lainnya mampu menyita perhatian para pengunjung yang hadir.
Dilansir dari laman gunungsitolikota.go.id, Minggu (17/02/2019), festival seni kali ini memang dikemas dalam konsep yang berbeda dari pagelaran seni bulanan yang sebelumnya sudah dilaksanakan. Bila pagelaran seni Kota Gunungsitoli biasanya ditampilkan setiap awal bulan selama satu hari saja, maka pada tahun ini dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut per tiga bulan. Selain itu, kegiatannya pun lebih beragam.
Tak hanya mengangkat seni budaya dari Nias saja, beberapa daerah lain seperti etnis Aceh, etnis Minang, etnis Cina, bahkan dari luar negeri seperti Sri Lanka juga ikut ambil bagian.
Dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota Gunungsitoli Sowa’a Laoli SE MSi berharap dukungan dari segenap masyarakat dalam menjaga nilai-nilai budaya Nias. "Mari kita menanamkan dan mengajarkan kepada generasi muda kita nilai-nilai luhur dari seni dan budaya yang bisa mengangkat martabat kita sebagai masyarakat Nias," ujarnya.
"Kepada para peserta Sidang Raya UEM, saya berharap dapat menyampaikan dan menceritakan tentang keindahan Pulau Nias dan keragaman budaya yang ada di Kota Gunungsitoli sekembalinya mereka ketempat asalnya masing-masing. Dengan demikian, pariwisata Pulau Nias khususnya Kota Gunungsitoli pun semakin dikenal dan semakin mendunia," sambungnya.
Acara ditutup dengan maena bersama, di mana semua orang larut dalam kebahagian dan persatuan, penuh keragaman dan warna namun menyatu dalam keramahan budaya Nias di Kota Gunungsitoli.(Rel)
Dilansir dari laman gunungsitolikota.go.id, Minggu (17/02/2019), festival seni kali ini memang dikemas dalam konsep yang berbeda dari pagelaran seni bulanan yang sebelumnya sudah dilaksanakan. Bila pagelaran seni Kota Gunungsitoli biasanya ditampilkan setiap awal bulan selama satu hari saja, maka pada tahun ini dilaksanakan selama tiga hari berturut-turut per tiga bulan. Selain itu, kegiatannya pun lebih beragam.
Tak hanya mengangkat seni budaya dari Nias saja, beberapa daerah lain seperti etnis Aceh, etnis Minang, etnis Cina, bahkan dari luar negeri seperti Sri Lanka juga ikut ambil bagian.
Dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota Gunungsitoli Sowa’a Laoli SE MSi berharap dukungan dari segenap masyarakat dalam menjaga nilai-nilai budaya Nias. "Mari kita menanamkan dan mengajarkan kepada generasi muda kita nilai-nilai luhur dari seni dan budaya yang bisa mengangkat martabat kita sebagai masyarakat Nias," ujarnya.
"Kepada para peserta Sidang Raya UEM, saya berharap dapat menyampaikan dan menceritakan tentang keindahan Pulau Nias dan keragaman budaya yang ada di Kota Gunungsitoli sekembalinya mereka ketempat asalnya masing-masing. Dengan demikian, pariwisata Pulau Nias khususnya Kota Gunungsitoli pun semakin dikenal dan semakin mendunia," sambungnya.
Acara ditutup dengan maena bersama, di mana semua orang larut dalam kebahagian dan persatuan, penuh keragaman dan warna namun menyatu dalam keramahan budaya Nias di Kota Gunungsitoli.(Rel)
Posting Komentar