Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat menyapa para pendukungnya di Istora Senayan, Rabu, 14 Februari 2024. (Istimewa) |
SWARAHUKUM.COM-Jakarta, Hasil quick count dan real count sementara yang menempatkan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai pemenang dalam Pilpres 2024 banyak disorot media asing. Salah satu Straits Times yang menyoroti tentang optimisme di ASEAN setelah nantinya Indonesia dipimpin Prabowo.
Straits Times pada Sabtu (17/2/2024) melaporkan, terpilihnya Prabowo sebagai presiden Indonesia akan membuat negara terbesar itu ASEAN ini kembali memegang peran utama di blok regional setelah masa pemerintahan Presiden Joko Widodo.
Para analis memperkirakan bahwa Prabowo, seorang mantan jenderal yang memiliki hubungan dekat dengan negara-negara tetangga dan negara adidaya, akan aktif secara pribadi dalam diplomasi, terutama setelah kampanyenya dengan janji "Indonesia First" untuk memastikan kepentingan 280 juta warga negara Indonesia tidak terganggu oleh kekuatan asing.
Kepala eksekutif konsultan Asialink Business di Melbourne, Leigh Howard menyatakan, Prabowo yang dikenal karena menganjurkan kebijakan luar negeri yang lebih seimbang dan mencari kemitraan dengan banyak negara, termasuk di Asia, menekankan perlunya memiliki kapasitas pertahanan maritim yang kuat untuk melindungi kepentingan Indonesia.
Beberapa pihak juga melihat potensi bagi Indonesia untuk mempromosikan sentralitas ASEAN dan lebih memfokuskan pada isu-isu lama di kawasan, seperti perselisihan dengan Tiongkok mengenai klaim teritorial di Laut China Selatan dan krisis kemanusiaan di Myanmar.
Associate fellow di Center for Strategic and International Studies (CSIS) di Washington, Andreyka Natalegawa mengatakan, peran Indonesia sebagai pemimpin di ASEAN sempat tergerus, dan Prabowo memiliki kesempatan untuk mengarahkan Indonesia menuju peran yang lebih maju dan aktif di ASEAN, serta memulihkan relevansi lembaga tersebut.
Namun, hal ini tergantung pada kesabaran Prabowo untuk mengatasi tantangan proses pengambilan keputusan dan kelembagaan ASEAN yang saat ini stagnan.
Menurutnya, Prabowo kemungkinan akan memprioritaskan keamanan maritim dan penegasan hak-hak Indonesia di Laut China Selatan, serta mendukung beberapa upaya koordinasi di antara negara-negara penggugat di Asia Tenggara.
Howard menambahkan, peran kepemimpinan Prabowo di ASEAN dan global akan bergantung pada kemampuannya membangun konsensus dengan rekan-rekannya di ASEAN, prioritasnya dalam isu-isu internasional, serta bergantung pada tim kebijakan luar negeri yang dibentuk di pemerintahan. Yang juga penting adalah bagaimana Prabowo menyeimbangkan kepentingan Indonesia dengan kepentingan ASEAN secara keseluruhan.
"Mengambil kembali peran utama Indonesia di ASEAN akan membantu meningkatkan profil kebijakan luar negeri Prabowo. Indonesia memiliki kapasitas yang cukup untuk mencapai tujuan ini secara independen," kata Howard.
Penulis: Herman | Editor: HE
Sumber, Beritasatu.com
Posting Komentar