Raden Deni Atmiral. |
SWARAHUKUM.COM-Medan, Gabungnya Walikota Medan Bobby Nasution menjadi kader Partai Gerindra membuat kontestasi bakal calon Gubernur Sumatera Utara (Sumut) semakin menarik untuk diperbincangkan.
Pengamat Politik dari Universitas Islam Sumatera Utara (UISU) Raden Deni Atmiral, yang ditemui Kampus UISU, Senin (27/05/2024), Mengatakan Gabungnya Booby kedalam partai Gerindra menunjukkan sikap santun yang dimilikinya, selama ini hubungan Bobby dan ketua Golkar Sumut Musa Rajeckshah selalu dianggap kurang romantis karena Bobby dituding merebut tiket gubernur Sumut yang sudah dimiliki oleh ketua Golkar Sumut yaitu Musa Rajeckshah atau yang lebih dikenal bang Ijeck.
"Bobby Nasution ini anak muda yang tau sopan santun, buktinya dia lebih memilih masuk partai Gerindra daripada bertahan dengan isu negatif yang berkembang di partai Golkar terkait pencalonan Bobby dari partai Golkar, untuk menghindari kisruh yang terjadi ditubuh Golkar Sumut terkait dukungan calon gubernur Sumatera Utara dan demi menjaga tidak terjadi perpecahan di tubuh partai Golkar, Bobby lebih memilih untuk masuk ke partai Gerindra yang lebih menerima beliau dengan tangan terbuka.
Lebih lanjut Raden yang juga menjabat salah satu wakil dekan fisip UISU ini mengatakan Bobby juga sudah membaca kepentingan elit partai Golkar yang sengaja ingin membenturkan Bobby dengan Bang Ijeck.
"Saya menilai Bobby sudah memahami kepentingan elit partai Golkar yang sengaja ingin membenturkan bang Ijeck dengan dirinya, seakan terjadi pembiaran yang dilakukan elit elit DPP Golkar terkait upaya penolakan yang dilakukan oleh pengurus partai Golkar Sumut terkait surat tugas menjadi calon gubernur Sumatera Utara dari partai Golkar bahkan penolakan itu sudah mengarah menjelekkan kinerja Bobby sebagai walikota Medan padahal Golkar adalah salah satu partai pendukung Boobby pada Pilkada 2020 lalu."
Bagaimanapun isu yang dikembangkan Bobby tetap menganggap Bang Ijeck adalah sahabat sekaligus mentornya tentu saja bobby tidak ingin menjadikan bang Ijeck sebagai kompetitor politik di internal partai Golkar. Ini contoh pemimpin muda masa depan yang baik, tutupnya. (Ril)
Posting Komentar